Kamis, 31 Mei 2012

ECG cuuyy.............


ELECTRO CARDYOGRAPH
³ DATA TEKNIS ELEKTRO CARDIOGRAF
 


Nama Pesawat          : Elektro Cardiograf (ECG)
Model                      : Cardisuny 501 B
Tegangan                  : AC 220 V / 250 V
Fuse                         : 0,5 A (Pengaman pesawat)
5 mA (pengaman pasien)
Frekuensi                  : 50 Hz / 60 Hz
Daya                        : 60 VA


³ TEORI DASAR PESAWAT
Pesawat Elektro Cardiograph (ECG) merupakan perangkat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi pulsa listrik yang dibangkitkan oleh jantung atau mencatat pulsa  bioelektrik yang dihasilkan oleh jantung, sehingga kecepatan denyut jantung rata-rata (Heart Rate Per Bip) dapat dihitung dalam denyut permenit, dan juga dapat melihat kelainan irama jantung. Biasanya pesawat ini ditempatkan diruang-ruang yang strategis, seperti diruang gawat darurat (UGD), ruang bedah, di ruang rawat intensif (ICU / ICCU),dan ruang-ruang lain yang memerlukan pemantauan keadaan pasien secara langsung. Cara pesawat ini memonitor keadaan jantung pasien adalah dengan memasang elektroda-elektroda yang ditempatkan pada titik-titik tertentu pada permukaan kulit pasien. Elektroda-elektroda ini berfungsi sebagai penangkap sinyal aktivitas jantung, kamudian diperkua sehingga dapat terlihat dilayar monitor atau terbaca pada kertas perekam (recordd paper)
  Prinsip kerja dari pesawat elektrocardiograp adalah dengan memanfaatkan rambatan aktivitas listrik dari jantung ke seluruh tubuh , pada permukaan kulit , yang menghasilkan perbedaan potensial elektrik pada sel-sel syarat yang disebut bio-potensial / potensial bio elektrik yang kemudian di deteksi melalui perantara elektroda yang dipasang pada permukaan kulit pasien , sehingga didapat pengukuran bioelektrik
Bentuk gelombang yang dihasilkan oleh bio eliktrik, kemudian dikuatkan oleh ECG pre amplifier yang merupakan amplifier differential bioelektrik, dimana ranagkaian inputannya memiliki impedansi yang tinggi. Untuk pemilihan lead dapat dilakukan dengan memutar saklar pemilihan lead, dan pesawat ini juga dilengkapi dengan perangkat pengkalibrasi dengan amplitude sebesar 1 mV. Hasil kalibrasi dapat dilihat pada kertas perekam yang menampilkan bentuk segi empat.


Gambar. Pemasangan Lead ECG


POTENSIAL LISTRIK JANTUNG
Bagian kanan atas jantung (atrium) disebut sinoatrial node (SA node). SA node berfungsi untuk memulai denyut jantung dan mengatur ritmenya. Potensial listrik jantung dimulai dari SA node, ini diakibatkan oleh kontraksi otot-otot jantung yang membentuk impuls. Impuls ini menjalar sepanjang serabut-serabut penghubung (conducting fiber) ke trio ventricular node (AV node) dan merangsang node tersebut berdepolarisasi. Depolarisasi dan repolarisasi SA node yang dilanjutkan dengan depolarisasi dan repolarisasi AV node inilah yang akan membangkitkan potensial listrik jantung yang dikenal dengan ‘’External action potentia ‘’ yang dapat dideteksi pada permukaan tubuh. External action potential ini berbentuk gelombang ECG. Pulsa jantung terdiri atas pulsa P, TA, QRS, T dan U. Pulsa P didapat pada saat mulainya SA node berdepolarisasi yang diakibatkan oleh kontraksi otot-otot atrium. Pada saat repolarisasi atrium didapat pulsa TA yang pada praktek jarang diamati. Pada saat rangsangan mencapai AV node, node ini berdepolarisasi yang juga menyebabkan depolarisasi ventrikuler. External action potential dikenal sebagai pulsa QRS complex. Setelah depolarisasi akan diikuti repolarisasi ventrikuler yang menghasilkan pulsa T. Setelah pulsa T biasanya diikuti pulsa kecil U yang belum diketahui penyebabnya. Dalam proses pembentukan pulsa ECG ada yang dikenal ‘’Atrium Ventricular Conduction time‘’ atau PR interval, lamanya antara 120-220 millidetik ‘’waktu‘’ ini dihitung sejak potensial listrik yang dibangkitkan karena depolarisasi SA node menjalar melalui serabut-serabut (fibers) dalam atrium menuju AV node.
³ KOMPONEN
1.     Elektrode dan pasien kabel.
a.  Lempengan
b.  Suction Cup
c.  Disposible
2.    Rangkaian isolasi (proteksi).
3.    Lead selector.
4.    Kalibrasi 1 mV.
5.    Drive amplifier.
6.    Stylus.
7.    Recorder
8.    Warna pada kabel ECG
a.      RA     = merah                          f. V2   = kuning
b.      LA      = Kuning                         g. V3  = Hijau
c.      RL      = Hitam                          h. V4  = coklat
d.      LL       = Hijau                           i. V5   = ungu
e.      V1      = merah                          j. V6   = putih
³ JENIS-JENIS PESAWAT ECG
A. Berdasarkan Tampilan
1.     ECG Recorder
                   - Stylus
                   - Printer
2.    ECG Monitor
B.  Berdasarkan Jumlah Perekaman
1.     ECG 1 Chanel
2.    ECG 2 Chanel
3.    ECG Multi Chanel


³ KALIBRASI PULSA 1 mV


Sensitifity
0.5            1 KB
1                2 KB
2               4 KB
Prosedur kalibrasi 1 mV
1.     Pilih lead selektor pada posisi C
2.    Pilih sensitifitas 1
3.    Tekan start
4.    Tekan tombol kalibrasi

³   Menghitung BPM ( Beat per menit)

BPM adalah Jumlah Denyut Jantung dalam waktu 1 menit
1 Denyut = 1 R
Berarti : Menghitung BPM = Menghitung Jumlah Pulsa R dalam Waktu 1 menit

³   Kecepatan Motor
v  Kecepatan 25 mm/s
Berarti dalam 1 detik ditempuh 25 mm/25 KC/5 KB dengan demikian
            1 KC ditempuh dalam waktu = 1/25=0.04 s
            1 KB ditempuh dalam waktu = 1/5  = 0.2 s
v Kecepatan 50 mm/s
Berarti dalam 1 detik ditempuh 50 mm/50 KC/10 KB dengan demikian
1 KC ditempuh dalam waktu = 1/50=0.24 s
1 KB ditempuh dalam waktu = 1/10  = 0.1s
Missal : Kecepatan 50 mm/s
            Berarti dalam 1 detik ditempuh 50 mm/50 KC/10 KB dengan demikian
            1 KC ditempuh dalam waktu = 1/50=0.24 s
            1 KB ditempuh dalam waktu = 1/10  = 0.1s

³   Menghitung BPM dari R-R

Asumsikan bahwa Δt1= Δt2= Δtn
Misal jarak R1 ke R2 = 5 KB dengan Kec. 25 mm/s . Berapa BPM nya?
Jawab :
Δt = 5 KB x 0.2 s
   = 1 detik
Berarti bahwa setiap 1 detik akan muncul Pulsa R sebanyak 1 kali.
1 R = 1 Detik                           1R = Δt
BPM = 60/Δt
60 R = 60 Detik (1 menit)         BPM. R = 60
Sehingga didapat :              

³   CARA PENGOPERASIAN PESAWAT
1.     Persiapan Perekaman
a.    Tekan tombol power pada posisi ON
b.    Pilih sensitivitas dengan pemilihan posisi sensitivity selector pada posisi 0,5,1 atau 2
c.     Tempatkan posisi stylus agar berada tepat ditengah-tengahkertas grafik dengan mengatur pen position adjustment
d.    Sebelum perekaman dimulai pastikan lead selector test atau kalibrasi. Geser selector pada posisi RUN kemudian tekan tombol kalibrasi untuk mendapatkan tampilan pulsa segi empat kalibrasi pada kertas perekaman
e.    Pastikan tinggi pulsa 5 mm pada sensitivity 0,5
f.     Pastikan tinggi pulsa 10 mm pada sensitivity 1
g.    Pastikan tinggi pulsa 20 mm pada sensitivity 2
h.    Bial tampilan pulsa segi empat kalibrasi pada kertas perekaman tidak sesuai dengan bentuk normal maka perlu setting ulang
i.     Bila tinggi pulsa segi empat tidak sesuai dengan pemilihan dari sensitivity maka atur pada bagian sensitivity adjuster, sedangkan bila tampilan pulsa kalibrasi tidak normal maka atur bagian damping adjuster.
2.    Persiapan Alat
a.    Pasang kertas rekam pada tempatnya
b.    Pasang kabel ground dan pastikan terpasang dengan baik
c.    Pasang kabel catu daya pesawat pada stop kontak, sebaiknya menggunakan stabilisator agar tegangan yang masuk pada pesawat stabil
d.    Pasang kabel pasien (elektroda) pada pesawat, pastikan konektornyan  terpasang dengan baik dan tidak tertukar.
e.    Periksa kondisi baterai ( bila pesawat mengguankan baterai) denagn mengatur kondisi pada pemakaian sumber daya dari baterai.
3.        Proses Perekaman
a.    Proses perekaman dimulai dengan lead selector pada posisi lead 1
b.    Aktivkan selector RUN yang berfungsi mengaktivakan proses perekaman ( yang ditandai dengan bekerjanya motor penggerak kertas pencatat dan stylus yang muali bergerak mencatat pulsa jantung pasien ) ntuk mendapatkan beberapa hasil perekaman sinyal  pilsa jantung pasien.
c.    Pindahkan lead selector pada posisi II dan III.
d.    Selama pemindahan lead ,pastikan tidak terjadi proses perekaman , dengan mudah merubah posisi selector dari posisi RUN pada posisi INST
e.    Bila pada suatu kejadian selam aproses perekaman yang perlu mendapat perhatian , maka gunakan even marker untuk menandakanya.
f.     Setelah proses perekaman selesai, lead selector harus dalam posisi kalibrasi , sebelum kabel pasien (elektroda ) dilepas pasien
4.    Pemasangan Elektroda Pada Tubuh Pasien
  1. Sebelum pemasangan elektroda , bersihkan terlebih dahuu bagian tubuh yang akan ditempelkan elektroda, dengan menggunakan krim khusus atau dengan alcohol 70%
  2. Gunakan jelly / pasta khusus secukupnya pada permukaan tubuh yang akan ditepelkan elektroda agar penghantar sinyal jantung dapat tertangkap dengan baik oleh elektroda.
  3. Pasang elektroda sesuai dengan kode yang ada pada ujung kabel sesuai dengan pola berikut ini :
Ù  RA untuk lengan sebelah kanan
Ù  LA untuk lengan sebelah kiri
Ù  RL untuk kaki sebelah kanan
Ù  LL untuk kaki sebelah kiri
Ù  C dan V untuk bagian dada
                      Gambar elektroda pada ECG :
 

            Pemasangan Electroda pada ECG
l  Bipolar
a.    Lead 1      : Untuk mengukur potensial antara RA – LA
b.    Lead 2     :  Untuk mengukur potensial antara RA – LL
c.    Lead 3     :  Untuk mengukur potensial antara LA – LL
l  Unipolar
a.  AVR        : Untuk mengukur potensial antara RAdengan LA + LL
b.  AVL         : Untuk mengukur potensial antara LA dengan RA + LL
c.  AVF         : Untuk mengukur potensial antara LL dengan   RA + LA
w  Unipolar Cheast Lead
a.  V1            : Ruang iga ke 4 garis sternal kanan
b.  V2           : Ruang iga ke 4 garis sternal kiri
c.  V3           : Diantara V2 dan V4
d.  V4           : Ruang iga ke 5 garis tengah       clavicula kiri
e.  V5           : Ruang iga ke 5 garis oxila depan kiri
f.   V6           : Ruang iga ke 5 garis oxila tengah kiri


³ BLOK DIAGRAM PESAWAT


                 Cara Kerja Blok Diagram :
            Input sinyal berasal dan pasien melalui elektroda yang disambungkan kerangkaian multiplexer, kita atur lead selektor, kemudian dikuatkan menjadi I mV oleh pre Amp yang biasanya digunakan untuk kalibrasi, selanjutnya sinyal 1 mV difilter guna menghilangkan noise atau gangguan dari frekuensi lain, setelah sinyal difilter bersih 1 mV dikuatkan dalam level Volt oleh Main Amp mencapai 400x dan penguatan dapat diatur melalui sensitifiti, selanjutnya sinyal yang telah dikuatkan diproses oleh galvano meter dan stylus, galvanom meter ini akan bergerak mengikuti amplitude dan irama denyut jantung higga tergambar di kertas ECG yang kesemuanya itu disupply oleh blok power supply.


³ PRINSIP KERJA PESAWAT
Secara blok diagram maka dapat diuraikan analisa kerja pesawat ECG ini yaitu sebagai berikut :
Blok diagram supply memberikan tegangan keseluruh bagian blok rangkaian pesawat. Tegangan dapat bersumber dari tegangan jala-jala PLN, atau dari baterai. Elektroda yang dipasangkan pada tubuh pasien berfungsi sebagai pengbah arus ionik yang ada pada tubuh pasien menjadi arus elektrik. Kemudian arus dari elektrodaini masuk kedalam blok isolasi dan rangkaian pengaman. Rangkaian dalam blok ini melindungi pasien dari arus balik yang berbahaya yang mungkin terjadi atau dibangkitkan oleh ECG ini sendiri dan rangkaian ini melindungi kebocoran arus atau tegangan ke blok lain , sehingga bila terjadi arus bocor atau tegangan yang melewati input didalam kondisi normal, maka hal ini tidak akan merusak pesawat dan tidak mempengaruhi pasien.
Setiap elektroda yang dihubungkan ke tubuh pasien, berhubungan dengan pemilihan lead yang ada pada pesawat ECG. Blok pemilihan lead ini berfungsi untuk menenstukan elektroda mana yang akan digunakan untuk mendeteksi atau mengetahui bentuk pulsa jantung pasien yang direkam, kemudian diteruskan kerangkaian pre-amp.
Sebelum perekaman dilakukan, seharusnya dilakukan kalibrasi terlebih dahulu, yang dilakukan oleh blok rangkaian kalibrasi.
Fungsi blok rangkaian pre-amplifier adalah menguatkan sinyal bioelektrik yang diperoleh dari aktivitas listrik jantung. Pre-amp mempunyai penguatan impedansi input yang sangat tinggi dan mempunyai Common Mode Rejection (CMMR) yang tinggi. Jenis pre-amp yang digunakan yaitu defferensial amplifier.
Driver amplifier berfungsi untuk memperkuat pulsa ECG yang dihasilkan oleh rangkaian  pre-amp, dimana pulsa ini diperkuat sedemikian rupa sehingga mampu menggerakkkan pena heat stylus recorder, sehingga stylus mampu bergerak sesuai bentuk pulsa yang telah dikuatkan tersebut.
Pada blok recorder, umumnya dipakai jenis recorder oscillograph dan p-ada  head stylus recordernya menggunakan kertas khusus yang peka terhadap panas untuk merekam pulsa ECG.
Event Marker dilakukan untuk memberikan tanda pada tepi akhir perekaman pulsa ECG, atau memberikan tanda bila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan / tidak normal.

³ PEMELIHARAAN ALAT
1)    Bersihkan elektroda dari sisa jelly atau pasta yang masih tersisa / melekat
2)   Bersihkan pesawat dari debu dan kotoran yang ada pada badan pesawat dengan menggunakan kain yang lembut
3)   Simpan pada tempat yang kering dan sejuk
4)   Periksa keadaan elektroda  dan kencangkan bila perlu
5)   Lakukan pengecekan standart kalibrasi pada bentuk pulsa kalibrasi 1 mV dengan tinggi  pulsa 10 mm
6)   Lakukan pemeriksaan stylus dengan mengatur tekanan stylus pada kertas perekaman dan periksa apakah kondisi stylus masih dapat difungsikan dengan baik.
7)   Alat harus selalu di lakukan pengecekan sedikitnya setiap 6 bulan sekali, artinya harus di lakukan secara rutin.
8)   Jika ingin memperpanjang jenjang waktu pemeliharaan rutin, pastikan kondisi alat dalam keadaan normal.
9)   Dalam pengkalibrasian alat handaknya tidak hanya menggunakan satu alat kalibrasi, tetapi lebih agar bisa terus memantau kinerja alat.
10) Setiap kali menggunakn alat selalu memperhatikan kondisi betray yang terlihat pada indicator battray, jika kondisi battray lemah lakukan charger.
11)  Jangan gunakan battray jika level battray kurang daari 80%.
12) Untuk casing alat, bisa di bersihkan dengan kain yang di basahkan jika ada noda yang
13) Untuk kabel pasien / elektroda bersihkan dengan air dan sabun atau air hangat  bersih kemudian di keringkan sebelum di gunakan.

³ TOMBOL-TOMBOL YANG ADA PADA PESAWAT
a)    Power switch AC yang berfungsi sebagai saklar pengaktifan sumber daya AC
b)   Power indicator , yang berfungsi sebagai tanda bahwa pesawat mandapatkan catu daya AC
c)    Kertas  perekaman yang berfungsi sebagai sarana perekam aktivitas pulsa jantung adalah merupakan kertas khusus yang sensitive terhadap panas.
d)   Stylus / thermal print heat adalah pena khusus yang berfungsi sebagai alat pencatat sinyal bioelektrik jantung ke kertas perekam
e)    Pen position adjustment sebagai pengatur posisi mata stylus pada kertas perekam
f)     Even marker stylus berfungsi sebagai alat pemberi tanda bila hasil perekaman tidak normal pada kertas perekam
g)    Tombol maker gunanya untuk mengaktivkan even meker stylus
h)   Lead selector untuk mengatur dan menentukan lead mana yang akan digunakan
i)     Sensitivity selector untuk mengatur sensitivity yang akan digunakan dalam perekaman pulsa jantung
j)     Tombol kalibrasi untuk pengaktivan rangkaian kalibrasi pada saat pertama kali alat akan digunakan
k)    Main switch untuk saklar utama yang akan digunakan mengaktivkan pesawat
l)     Power meter indicator untuk mengetahui kekuatan operasional pesawat pada saat pengoperasian
m)  Run / install selector yang digunakan untuk meaktivkan dan menonaktivkan proses perekaman , pada posisi run pesawat memulai proses perekaman, sedangkan posisi install digunakan bila operator ingin memindahkan posisi lead selector sesuai dengan lead elektroda yang diigunakan pada proses perekaman pulsa jantung pasien
n)   Recorder paper caing tempat penyimpanan kertas perekam
o)   Power konektor adalah tempat untuk menghubungkan blok sumber daya AC pada pesawat dengan tegangan pada jala-jala .
p)   Heat stylus adjuster untuk mengatur panas pada stylus
q)   Speed selector adalah pengatur kecepatan motor penggerak kertas perekam, kecepata yang dapat diplih adalah 25-50 mm/sec
r)    DC output konektor tegangan keluaran DC yang dihasilkan oleh pesawat. Besarnya tegangan 12 V
s)    DC input konektor adalah tempat penghubung antara blok power supply pesawat dengan sumber daya DC yangada diluar pesawat.
t)     Filter selector untuk mengaktivkan atau tidak filter pada pesawat
u)   Ground konektor adalah tempat untuk kabel ground dipasang,guna kabel ground adalah sebagai pengaman
v)   Fuse yang berguna untuk mengamankan pasien dari arus listrik yang berbahaya yang ditimbulkan pesawat . bila terjadi arus liar maka fuse akan memutuskan hbungan antara pesawat dengan pasien sebelum arus iar itu sampai ke pasien
w)  Konektor kabel pasien merupakan tempat kabel penghubung antara pesawat dengan pasien

³ TROUBLESHOOTING

l  Keluhan pesawat
Ø  Pada hasil pemeriksaan ECG terjadi trilling
l  Analisa kerusakan
Ø  Filter pada pesawat ECG Belum diaktifkan sehingga dapat interferensi dari luar.
l  Kabel elektroda ECG ada yang putus
Ø  ECG tidak mendapat grounding
l  Perbaikan
Ø  Setelah di check filternya sudah pada posisi ON
Ø  Setelah di ukur dengan multi meter ternyata kabel elektroda tidak ada yang putus hanya saja  cup elektroda yang kepasien kotor, banyak kerak karena gel yang mengering dan setelah itu  kotoran tersebut segera dibersihkan.
Ø  Setelah dicoba ternyata pesawat masih trilling, ternyata groundnya kurang baik sehingga ground ditambah dengan kapas/kain  yang dibasahi agar ground lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar