ELECTRO CARDYOGRAPH
³ DATA TEKNIS ELEKTRO CARDIOGRAF
Nama
Pesawat : Elektro Cardiograf
(ECG)
Model : Cardisuny 501 B
Tegangan : AC 220 V / 250 V
Fuse : 0,5 A (Pengaman pesawat)
5 mA (pengaman pasien)
Frekuensi : 50 Hz / 60 Hz
³ TEORI DASAR PESAWAT
Pesawat Elektro Cardiograph (ECG)
merupakan perangkat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi pulsa listrik
yang dibangkitkan oleh jantung atau mencatat pulsa bioelektrik yang dihasilkan oleh jantung,
sehingga kecepatan denyut jantung rata-rata (Heart Rate Per Bip) dapat dihitung
dalam denyut permenit, dan juga dapat melihat kelainan irama jantung. Biasanya
pesawat ini ditempatkan diruang-ruang yang strategis, seperti diruang gawat
darurat (UGD), ruang bedah, di ruang rawat intensif (ICU / ICCU),dan
ruang-ruang lain yang memerlukan pemantauan keadaan pasien secara langsung.
Cara pesawat ini memonitor keadaan jantung pasien adalah dengan memasang
elektroda-elektroda yang ditempatkan pada titik-titik tertentu pada permukaan
kulit pasien. Elektroda-elektroda ini berfungsi sebagai penangkap sinyal
aktivitas jantung, kamudian diperkua sehingga dapat terlihat dilayar monitor
atau terbaca pada kertas perekam (recordd paper)
Prinsip kerja dari pesawat elektrocardiograp
adalah dengan memanfaatkan rambatan aktivitas listrik dari jantung ke seluruh
tubuh , pada permukaan kulit , yang menghasilkan perbedaan potensial elektrik
pada sel-sel syarat yang disebut bio-potensial / potensial bio elektrik yang
kemudian di deteksi melalui perantara elektroda yang dipasang pada permukaan
kulit pasien , sehingga didapat pengukuran bioelektrik
Bentuk gelombang yang dihasilkan oleh
bio eliktrik, kemudian dikuatkan oleh ECG pre amplifier yang merupakan
amplifier differential bioelektrik, dimana ranagkaian inputannya memiliki
impedansi yang tinggi. Untuk pemilihan lead dapat dilakukan dengan memutar
saklar pemilihan lead, dan pesawat ini juga dilengkapi dengan perangkat
pengkalibrasi dengan amplitude sebesar 1 mV. Hasil kalibrasi dapat dilihat pada
kertas perekam yang menampilkan bentuk segi empat.
Gambar. Pemasangan Lead ECG
POTENSIAL LISTRIK JANTUNG
Bagian kanan
atas jantung (atrium) disebut sinoatrial node (SA node). SA node berfungsi
untuk memulai denyut jantung dan mengatur ritmenya. Potensial listrik jantung
dimulai dari SA node, ini diakibatkan oleh kontraksi otot-otot jantung yang
membentuk impuls. Impuls ini menjalar sepanjang serabut-serabut penghubung (conducting fiber) ke trio ventricular
node (AV node) dan merangsang node tersebut berdepolarisasi. Depolarisasi dan
repolarisasi SA node yang dilanjutkan dengan depolarisasi dan repolarisasi AV
node inilah yang akan membangkitkan potensial listrik jantung yang dikenal
dengan ‘’External action potentia ‘’
yang dapat dideteksi pada permukaan tubuh. External
action potential ini berbentuk gelombang ECG. Pulsa jantung terdiri atas
pulsa P, TA, QRS, T dan U. Pulsa P didapat pada saat mulainya SA node
berdepolarisasi yang diakibatkan oleh kontraksi otot-otot atrium. Pada saat
repolarisasi atrium didapat pulsa TA yang pada praktek jarang diamati. Pada
saat rangsangan mencapai AV node, node ini berdepolarisasi yang juga
menyebabkan depolarisasi ventrikuler. External
action potential dikenal sebagai pulsa QRS complex. Setelah depolarisasi
akan diikuti repolarisasi ventrikuler yang menghasilkan pulsa T. Setelah pulsa
T biasanya diikuti pulsa kecil U yang belum diketahui penyebabnya. Dalam proses
pembentukan pulsa ECG ada yang dikenal ‘’Atrium
Ventricular Conduction time‘’ atau PR interval, lamanya antara 120-220
millidetik ‘’waktu‘’ ini dihitung sejak potensial listrik yang dibangkitkan
karena depolarisasi SA node menjalar melalui serabut-serabut (fibers) dalam
atrium menuju AV node.
³ KOMPONEN
1.
Elektrode dan pasien kabel.
a.
Lempengan
b.
Suction Cup
c.
Disposible
2.
Rangkaian isolasi (proteksi).
3.
Lead selector.
4.
Kalibrasi 1 mV.
5.
Drive amplifier.
6.
Stylus.
7.
Recorder
8.
Warna pada kabel ECG
a.
RA = merah f. V2 = kuning
b.
LA = Kuning g. V3 = Hijau
c.
RL = Hitam h. V4 = coklat
d.
LL = Hijau i. V5 = ungu
e.
V1 = merah j. V6 = putih
³ JENIS-JENIS PESAWAT ECG
A.
Berdasarkan Tampilan
1.
ECG Recorder
- Stylus
- Printer
2.
ECG Monitor
B.
Berdasarkan
Jumlah Perekaman
1.
ECG 1 Chanel
2.
ECG 2 Chanel
3.
ECG Multi Chanel
³ KALIBRASI PULSA 1 mV
Sensitifity
0.5 1 KB
1 2 KB
2 4 KB
Prosedur kalibrasi 1 mV
1.
Pilih lead selektor pada posisi C
2.
Pilih sensitifitas 1
3.
Tekan start
4.
Tekan tombol kalibrasi
³
Menghitung BPM ( Beat per menit)
BPM adalah Jumlah Denyut Jantung dalam waktu 1 menit
1 Denyut = 1 R
Berarti : Menghitung BPM = Menghitung Jumlah
Pulsa R dalam Waktu 1 menit
³
Kecepatan Motor
v Kecepatan 25 mm/s
Berarti dalam 1 detik ditempuh 25 mm/25 KC/5 KB dengan demikian
1 KC
ditempuh dalam waktu = 1/25=0.04 s
1 KB ditempuh dalam waktu = 1/5 = 0.2 s
v Kecepatan 50
mm/s
Berarti dalam 1 detik ditempuh 50 mm/50 KC/10 KB
dengan demikian
1 KC ditempuh dalam waktu = 1/50=0.24 s
1 KB ditempuh dalam waktu = 1/10 = 0.1s
Missal :
Kecepatan 50 mm/s
Berarti dalam 1 detik
ditempuh 50 mm/50 KC/10 KB dengan demikian
1 KC ditempuh dalam
waktu = 1/50=0.24 s
1 KB ditempuh dalam
waktu = 1/10 = 0.1s
³
Menghitung BPM
dari R-R
Asumsikan bahwa Δt1= Δt2= Δtn
Misal
jarak R1 ke R2 = 5 KB dengan Kec. 25 mm/s . Berapa BPM nya?
Jawab
:
Δt = 5 KB x 0.2
s
= 1 detik
Berarti bahwa setiap 1 detik akan muncul Pulsa R sebanyak 1 kali.
1 R = 1 Detik 1R = Δt
BPM = 60/Δt
60 R = 60 Detik (1 menit) BPM. R = 60
Sehingga
didapat :
³ CARA PENGOPERASIAN PESAWAT
1. Persiapan Perekaman
a.
Tekan
tombol power pada posisi ON
b.
Pilih sensitivitas dengan pemilihan
posisi sensitivity selector pada posisi 0,5,1 atau 2
c.
Tempatkan posisi stylus agar berada tepat ditengah-tengahkertas
grafik dengan mengatur pen position adjustment
d.
Sebelum perekaman dimulai pastikan lead
selector test atau kalibrasi. Geser selector pada posisi RUN kemudian tekan
tombol kalibrasi untuk mendapatkan tampilan pulsa segi empat kalibrasi pada
kertas perekaman
e.
Pastikan tinggi pulsa 5 mm pada
sensitivity 0,5
f.
Pastikan tinggi pulsa 10 mm pada
sensitivity 1
g.
Pastikan tinggi pulsa 20 mm pada
sensitivity 2
h.
Bial tampilan pulsa segi empat
kalibrasi pada kertas perekaman tidak sesuai dengan bentuk normal maka perlu
setting ulang
i.
Bila tinggi pulsa segi empat tidak
sesuai dengan pemilihan dari sensitivity maka atur pada bagian sensitivity
adjuster, sedangkan bila tampilan pulsa kalibrasi tidak normal maka atur bagian
damping adjuster.
2.
Persiapan Alat
a.
Pasang kertas rekam pada tempatnya
b.
Pasang
kabel ground dan pastikan terpasang dengan baik
c.
Pasang
kabel catu daya pesawat pada stop kontak, sebaiknya menggunakan stabilisator
agar tegangan yang masuk pada pesawat stabil
d.
Pasang
kabel pasien (elektroda) pada pesawat, pastikan konektornyan terpasang dengan baik dan tidak tertukar.
e.
Periksa
kondisi baterai ( bila pesawat mengguankan baterai) denagn mengatur kondisi
pada pemakaian sumber daya dari baterai.
3.
Proses Perekaman
a. Proses perekaman dimulai dengan lead selector pada
posisi lead 1
b.
Aktivkan selector RUN yang berfungsi
mengaktivakan proses perekaman ( yang ditandai dengan bekerjanya motor
penggerak kertas pencatat dan stylus yang muali bergerak mencatat pulsa jantung
pasien ) ntuk mendapatkan beberapa hasil perekaman sinyal pilsa jantung pasien.
c. Pindahkan lead selector pada posisi II dan III.
d. Selama pemindahan lead ,pastikan tidak terjadi
proses perekaman , dengan mudah merubah posisi selector dari posisi RUN pada
posisi INST
e.
Bila pada suatu kejadian selam aproses perekaman
yang perlu mendapat perhatian , maka gunakan even marker untuk menandakanya.
f.
Setelah
proses perekaman selesai, lead selector harus dalam posisi kalibrasi , sebelum
kabel pasien (elektroda ) dilepas pasien
4. Pemasangan Elektroda Pada Tubuh Pasien
- Sebelum pemasangan elektroda ,
bersihkan terlebih dahuu bagian tubuh yang akan ditempelkan elektroda,
dengan menggunakan krim khusus atau dengan alcohol 70%
- Gunakan jelly / pasta khusus
secukupnya pada permukaan tubuh yang akan ditepelkan elektroda agar penghantar
sinyal jantung dapat tertangkap dengan baik oleh elektroda.
- Pasang
elektroda sesuai dengan kode yang ada pada ujung kabel sesuai dengan pola
berikut ini :
Ù RA
untuk lengan sebelah kanan
Ù LA
untuk lengan sebelah kiri
Ù RL
untuk kaki sebelah kanan
Ù LL
untuk kaki sebelah kiri
Ù
C
dan V untuk bagian dada
Gambar elektroda pada ECG :
Pemasangan Electroda pada ECG
l
Bipolar
a. Lead 1 :
Untuk mengukur potensial antara RA – LA
b. Lead 2 : Untuk mengukur potensial antara RA – LL
c. Lead 3 : Untuk mengukur potensial antara LA – LL
l
Unipolar
a. AVR :
Untuk mengukur potensial antara RAdengan LA + LL
b. AVL :
Untuk mengukur potensial antara LA dengan RA + LL
c. AVF :
Untuk mengukur potensial antara LL dengan
RA + LA
w
Unipolar
Cheast Lead
a. V1 :
Ruang iga ke 4 garis sternal kanan
b. V2 :
Ruang iga ke 4 garis sternal kiri
c. V3 :
Diantara V2 dan V4
d. V4 : Ruang iga ke 5 garis tengah clavicula kiri
e. V5 :
Ruang iga ke 5 garis oxila depan kiri
f. V6 :
Ruang iga ke 5 garis oxila tengah kiri
³ BLOK DIAGRAM PESAWAT
Cara
Kerja Blok Diagram :
Input sinyal berasal dan pasien
melalui elektroda yang disambungkan kerangkaian multiplexer, kita atur
lead selektor, kemudian dikuatkan menjadi I mV oleh pre Amp yang biasanya
digunakan untuk kalibrasi, selanjutnya sinyal 1 mV difilter guna menghilangkan
noise atau gangguan dari frekuensi lain, setelah sinyal difilter bersih 1 mV
dikuatkan dalam level Volt oleh Main Amp mencapai 400x dan penguatan dapat
diatur melalui sensitifiti, selanjutnya sinyal yang telah dikuatkan diproses
oleh galvano meter dan stylus, galvanom meter ini akan bergerak mengikuti
amplitude dan irama denyut jantung higga tergambar di kertas ECG yang
kesemuanya itu disupply oleh blok power supply.
³ PRINSIP KERJA PESAWAT
Secara
blok diagram maka dapat diuraikan analisa kerja pesawat ECG ini yaitu sebagai
berikut :
Blok
diagram supply memberikan tegangan keseluruh bagian blok rangkaian pesawat.
Tegangan dapat bersumber dari tegangan jala-jala PLN, atau dari baterai. Elektroda
yang dipasangkan pada tubuh pasien berfungsi sebagai pengbah arus ionik yang
ada pada tubuh pasien menjadi arus elektrik. Kemudian arus dari elektrodaini
masuk kedalam blok isolasi dan rangkaian pengaman. Rangkaian dalam blok ini
melindungi pasien dari arus balik yang berbahaya yang mungkin terjadi atau
dibangkitkan oleh ECG ini sendiri dan rangkaian ini melindungi kebocoran arus
atau tegangan ke blok lain , sehingga bila terjadi arus bocor atau tegangan
yang melewati input didalam kondisi normal, maka hal ini tidak akan merusak
pesawat dan tidak mempengaruhi pasien.
Setiap
elektroda yang dihubungkan ke tubuh pasien, berhubungan dengan pemilihan lead
yang ada pada pesawat ECG. Blok pemilihan lead ini berfungsi untuk menenstukan
elektroda mana yang akan digunakan untuk mendeteksi atau mengetahui bentuk
pulsa jantung pasien yang direkam, kemudian diteruskan kerangkaian pre-amp.
Sebelum
perekaman dilakukan, seharusnya dilakukan kalibrasi terlebih dahulu, yang
dilakukan oleh blok rangkaian kalibrasi.
Fungsi blok rangkaian pre-amplifier adalah menguatkan
sinyal bioelektrik yang diperoleh dari aktivitas listrik jantung. Pre-amp
mempunyai penguatan impedansi input yang sangat tinggi dan mempunyai Common
Mode Rejection (CMMR) yang tinggi. Jenis pre-amp yang digunakan yaitu
defferensial amplifier.
Driver amplifier berfungsi untuk memperkuat pulsa ECG
yang dihasilkan oleh rangkaian pre-amp,
dimana pulsa ini diperkuat sedemikian rupa sehingga mampu menggerakkkan pena
heat stylus recorder, sehingga stylus mampu bergerak sesuai bentuk pulsa yang
telah dikuatkan tersebut.
Pada blok recorder, umumnya dipakai jenis recorder
oscillograph dan p-ada head stylus
recordernya menggunakan kertas khusus yang peka terhadap panas untuk merekam
pulsa ECG.
Event Marker dilakukan untuk memberikan tanda pada tepi
akhir perekaman pulsa ECG, atau memberikan tanda bila terjadi sesuatu hal yang
tidak diinginkan / tidak normal.
³ PEMELIHARAAN ALAT
1)
Bersihkan
elektroda dari sisa jelly atau pasta yang masih tersisa / melekat
2) Bersihkan pesawat dari debu dan kotoran yang ada
pada badan pesawat dengan menggunakan kain yang lembut
3)
Simpan pada tempat yang kering dan
sejuk
4)
Periksa
keadaan elektroda dan kencangkan bila
perlu
5)
Lakukan
pengecekan standart kalibrasi pada bentuk pulsa kalibrasi 1 mV dengan
tinggi pulsa 10 mm
6)
Lakukan
pemeriksaan stylus dengan mengatur tekanan stylus pada kertas perekaman dan
periksa apakah kondisi stylus masih dapat difungsikan dengan baik.
7)
Alat
harus selalu di lakukan pengecekan sedikitnya setiap 6 bulan sekali, artinya harus
di lakukan secara rutin.
8)
Jika
ingin memperpanjang jenjang waktu pemeliharaan rutin, pastikan kondisi alat
dalam keadaan normal.
9)
Dalam
pengkalibrasian alat handaknya tidak hanya menggunakan satu alat kalibrasi,
tetapi lebih agar bisa terus memantau kinerja alat.
10) Setiap kali menggunakn alat selalu memperhatikan kondisi
betray yang terlihat pada indicator battray, jika kondisi battray lemah lakukan
charger.
11) Jangan gunakan battray jika level battray kurang daari
80%.
12) Untuk casing alat, bisa di bersihkan dengan kain yang di
basahkan jika ada noda yang
13) Untuk kabel pasien / elektroda bersihkan dengan air dan
sabun atau air hangat bersih kemudian di
keringkan sebelum di gunakan.
³ TOMBOL-TOMBOL
YANG ADA PADA PESAWAT
a) Power switch AC yang berfungsi sebagai saklar
pengaktifan sumber daya AC
b) Power indicator , yang berfungsi sebagai tanda bahwa
pesawat mandapatkan catu daya AC
c)
Kertas
perekaman yang berfungsi sebagai sarana perekam aktivitas pulsa jantung
adalah merupakan kertas khusus yang sensitive terhadap panas.
d)
Stylus / thermal print heat adalah pena
khusus yang berfungsi sebagai alat pencatat sinyal bioelektrik jantung ke
kertas perekam
e)
Pen position adjustment sebagai
pengatur posisi mata stylus pada kertas perekam
f)
Even marker stylus berfungsi sebagai
alat pemberi tanda bila hasil perekaman tidak normal pada kertas perekam
g)
Tombol maker gunanya untuk mengaktivkan
even meker stylus
h)
Lead selector untuk mengatur dan
menentukan lead mana yang akan digunakan
i)
Sensitivity selector untuk mengatur
sensitivity yang akan digunakan dalam perekaman pulsa jantung
j)
Tombol
kalibrasi untuk pengaktivan rangkaian kalibrasi pada saat pertama kali alat
akan digunakan
k)
Main
switch untuk saklar utama yang akan digunakan mengaktivkan pesawat
l)
Power
meter indicator untuk mengetahui kekuatan operasional pesawat pada saat
pengoperasian
m)
Run
/ install selector yang digunakan untuk meaktivkan dan menonaktivkan proses
perekaman , pada posisi run pesawat memulai proses perekaman, sedangkan posisi
install digunakan bila operator ingin memindahkan posisi lead selector sesuai
dengan lead elektroda yang diigunakan pada proses perekaman pulsa jantung
pasien
n)
Recorder paper caing tempat penyimpanan
kertas perekam
o)
Power konektor adalah tempat untuk
menghubungkan blok sumber daya AC pada pesawat dengan tegangan pada jala-jala .
p)
Heat stylus adjuster untuk mengatur
panas pada stylus
q)
Speed selector adalah pengatur
kecepatan motor penggerak kertas perekam, kecepata yang dapat diplih adalah
25-50 mm/sec
r)
DC output konektor tegangan keluaran DC
yang dihasilkan oleh pesawat. Besarnya tegangan 12 V
s)
DC input konektor adalah tempat
penghubung antara blok power supply pesawat dengan sumber daya DC yangada
diluar pesawat.
t)
Filter selector untuk mengaktivkan atau
tidak filter pada pesawat
u)
Ground konektor adalah tempat untuk
kabel ground dipasang,guna kabel ground adalah sebagai pengaman
v)
Fuse
yang berguna untuk mengamankan pasien dari arus listrik yang berbahaya yang
ditimbulkan pesawat . bila terjadi arus liar maka fuse akan memutuskan hbungan
antara pesawat dengan pasien sebelum arus iar itu sampai ke pasien
w)
Konektor
kabel pasien merupakan tempat kabel penghubung antara pesawat dengan pasien
³ TROUBLESHOOTING
l
Keluhan
pesawat
Ø Pada hasil pemeriksaan ECG terjadi trilling
l
Analisa
kerusakan
Ø
Filter
pada pesawat ECG Belum diaktifkan sehingga dapat interferensi dari luar.
l
Kabel
elektroda ECG ada yang putus
Ø ECG tidak mendapat grounding
l
Perbaikan
Ø
Setelah
di check filternya sudah pada posisi ON
Ø
Setelah
di ukur dengan multi meter ternyata kabel elektroda tidak ada yang putus hanya
saja cup elektroda yang kepasien kotor,
banyak kerak karena gel yang mengering dan setelah itu kotoran tersebut segera dibersihkan.
Ø
Setelah
dicoba ternyata pesawat masih trilling, ternyata groundnya kurang baik sehingga
ground ditambah dengan kapas/kain yang
dibasahi agar ground lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar